seorang penjual buah mangga berkeliling perkampungan dengan kedua kakinya, mencoba tuk menjual buah segar hasil panen kebunnya.
hasil alam yg tumbuh dari sepetak lahan yang ada dibelakang rumahnya sajalah yg menjadi sumber penghidupannya.
meski usianya sudah beranjak senja, semangat dan tenaganya tidaklah turut berasa senja.
hanya saja seharian dia berjalan,
baru seperempat dari 2 keranjang buah yg dipikulnya terjual. dengan
terik matahari yg begitu menyengat dan rasa haus yg begitu menggerus.
setelah
matahari lelah berdiri terus menerus diatas bumi, sang penjual buah itu
pun pulang, namun dia sempatkan diri beristirahat disebuah taman.
Dia
mengibas -ibaskan caping yg selalu menemani kesehariannya menjual buah
dan sebatang rokok kretek yg di linting dengan tangannya yg sudah
terlihat keriput, dia terlihat santai dan begitu menikmatinya, tanpa
pernah berfikir untuk menyalahkan hidup atas khidupan yg dijalaninya,
dia jalani kehidupan ini dengan apa adanya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar